Popular Posts

INFORMATIKA FARMASI

INFORMATIKA FARMASI Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif baru, Informatika farmasi disebut juga sebagai farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan dalam sistem kesehatan termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien. Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepentingan pasien ‘terbaik di pikiran, informatika farmasi mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah diperiksa keakurasiannya. MANFAAT INFORMATIKA FARMASI Manfaat informatika farmasi antara lain: 1. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen database yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia tepat waktu. 2. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta pasien. 3. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep diisi/ditulis, 4. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka dapatkan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri. 5. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang rendah karena berkurangnya kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik, sehingga sangat mengurangi biaya pengobatan bagi pasien. SISTEM INFORMASI FARMASI Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien Sistem Informasi Farmasi dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek. a) Sistem Informasi Instalasi Farmasi Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium. Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input data barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi instalasi farmasi antara lain: 1. Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan dll) 2. Input data barang farmasi 3. Transaksi-transaksi barang : – Permintaan barang dari pelayanan kesehatan di rumah sakit ke instalasi farmasi – Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan di rumah sakit – Return permintaan barang – Permintaan pembelian barang ke bagian pengadaan/purchase – Order pembelian barang ke supplier (SOP) – Penerimaan barang dari order pembelian – Retur pembelian barang – Bonus pembelian – Koreksi stok dan pemakaian barang 4. Laporan-laporan : – Laporan penerimaan & distribusi barang ke instalasi secara periodik – Laporan pembelian & penerimaan barang gudang – Laporan stok per-pelayanan kesehatan di RS – Laporan stok instalasi farmasi – Kartu persediaan. b) Sistem Informasi Apotek Sistem informasi apotek yaitu sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di unit apotik dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada di dalam sistem informasi apotek antara lain: a) Penjualan obat ke pasien (Rawat jalan, Rawat Inap, UGD) b) Retur penjualan obat c) Print nota penjualan obat d) Laporan penjualan harian e) Laporan penjualan resep & resep untuk rawat jalan f) Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan g) Laporan penjualan resep per dokter h) Laporan penjualan berdasarkan supplier i) Laporan obat Slow Moving j) Laporan obat Expired Date (ED) k) Laporan penjualan VV obat narkotika & psikotropika l) Laporananalisis m) Grafik penjualan Teknologi jaringan internet sangat bermanfaat bagi instalasi farmasi rumah sakit untuk meningkatkan pelayanannya terhadap pasien. Informasi tentang rumah sakit lain diseluruh dunia dapat diketahui secara mudah, cepat dan akurat dengan mengakses web site yang terkait dengan informasi yang dikehendaki. Kegiatan PIO (Pusat Informasi Obat) juga sangat terbantu dengan adanya homepage tertentu yang menyediakan informasi pemakaian, interaksi dan segala aspek yang terkait dengan obat maupun permasalahan yang terkait dengan proses terapi, gizi dan masalah kesehatan lain DAPUS : Nurwahid,Aidha.2013.INFORMASI DALAM BIDANG FARMASI.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada